“Tak sedar Mulut ini berucap seperti pisau yang menyayat hatimu, Tak
sedar raga ini melukai Ragamu, Tersadar diriku untuk selalu meminta maaf
padamu, dengan tulus cinta dan kelemahan hati, juga janji untuk mencuba lebih baik dari sebelumnya
dan menjaga ucapan dan raga ini untuk menyakitimu lagi,"
Air mata mengalir hingga landasan bumi
Pedih menusuk kalbu yang kerang
Ketidak mampuanku kusedari kini
Seperti saat ini dikala aku yang tak mampu kau beri
Aku tahu semua ini tak akan cukup untuk mu
Maafkan aku
No comments:
Post a Comment